Questions? +1 (202) 335-3939 Login
Trusted News Since 1995
A service for business professionals · Thursday, June 5, 2025 · 819,487,616 Articles · 3+ Million Readers

Hong Kong dan Selandia Baru, yurisdiksi termudah untuk berbisnis di APAC, menurut laporan GBCI 2025

/EIN News/ -- LONDON, June 04, 2025 (GLOBE NEWSWIRE) -- TMF Group baru-baru ini merilis Global Business Complexity Index (GBCI), menganalisis lingkungan bisnis di 79 yurisdiksi, yang menyumbang sekitar 94% dari PDB dunia. Indeks ini juga memberikan peringkat pada sejumlah yurisdiksi tersebut berdasarkan 250 indikator kompleksitas bisnis, dengan yurisdiksi yang menempati peringkat ke-1 sebagai paling kompleks dan yurisdiksi menempati peringkat ke-79 sebagai paling tidak kompleks.

Di antara 10 yurisdiksi paling tidak kompleks di dunia untuk urusan berbisnis, Hong Kong, Daerah Administratif Khusus menjadi yurisdiksi termudah ke-4 selama dua tahun berturut-turut. Yurisdiksi ini menyediakan lingkungan bisnis yang positif yang ditandai dengan rejim pajak rendah dan mudah sehingga menarik minat para pelaku bisnis internasional.

Selandia Baru, juga masuk dalam daftar 10 yurisdiksi termudah di seluruh dunia, yang mempertahankan reputasinya sebagai tempat yang mudah untuk pengoperasian bisnis. Reputasi ini sebagian besar berasal dari pendekatan pemerintah yang proaktif dalam menyambut penanaman modal asing dan proses administratif yang lebih sederhana.

Sementara itu, kompleksitas bisnis di India (peringkat ke-18) terutama didorong oleh perubahan peraturan baru-baru ini, menurut laporan GBCI tahun ini. Selama setahun terakhir, India telah memperkenalkan banyak amendemen perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Meskipun metode ini diperkirakan akan memberikan manfaat dalam jangka panjang, metode ini juga menambahkan lapisan kompleksitas bagi bisnis yang beroperasi di negara ini karena memerlukan adaptasi yang konstan terhadap kebutuhan kepatuhan yang baru.

Jepang menempati peringkat ke-43 dalam GBCI tahun ini, yang menunjukkan penurunan dalam urusan kompleksitas dari posisi tahun lalu (peringkat ke-38). Penurunan ini dalam kompleksitas sebagian disebabkan oleh penyederhanaan dan inisiatif pemerintah baru-baru ini untuk menyediakan dukungan dalam bahasa Inggris untuk perusahaan jasa keuangan internasional. Upaya-upaya ini memfasilitasi operasi yang lebih mudah dan mengurangi hambatan bagi bisnis asing, yang meningkatkan daya tarik investasi.

Singapura, yang menduduki peringkat ke-48, terus menunjukkan ketangguhan dan kemampuan beradaptasi dalam koridor dagangnya. Yurisdiksi ini berinvestasi sangat besar dalam peningkatan teknologi dan infrastruktur, yang mengukuhkan statusnya sebagai pusat regional.

Tiongkok Daratan (peringkat ke-10) masuk ke daftar 10 besar yurisdiksi paling kompleks untuk berbisnis pada tahun 2025. Menurut laporan tersebut, kompleksitas ini disebabkan oleh perubahan peraturannya yang rutin dan ketimpangan antarwilayah. Meskipun dihadapkan dengan tantangan ini, pemerintah terus menawarkan insentif untuk menarik investasi dan mempromosikan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan logistik perdagangan.

Kepala APAC TMF Group, Shagun Kumar, berkomentar: “Kami melihat peningkatan upaya dari para pengambil keputusan dan pelaku bisnis di APAC untuk mengurangi beban yang tidak perlu terkait berbisnis di wilayah ini—hal ini sebelumnya menghambat pembangunan, yang menyebabkan evaluasi kompleks untuk investasi. Efek tersebut berkontribusi dalam mendorong wilayah ini untuk berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan kami memperkirakan para pelaku bisnis akan beradaptasi dan terus memanfaatkan potensi APAC sebagai kontributor utama untuk strategi global mereka.”

Sepuluh teratas dan terbawah (1 = paling kompleks, 79 = paling tidak kompleks)  
1. Yunani 79. Kepulauan Cayman 
2. Prancis 78. Denmark 
3. Meksiko 77. Selandia Baru 
4. Turki 76. Hong Kong, Daerah Administrasi Khusus 
5. Kolombia 75. Jersey 
6. Brasil 74. Belanda 
7. Italia 73. Jamaika 
8. Bolivia 72. Kepulauan Virgin Inggris 
9. Kazakhstan 71. Curaçao 
10. Tiongkok Daratan 70. Republik Ceko 
   

Kontak Media
Marina Llibre Martin
marina.llibremartin@tmf-group.com


Primary Logo

Powered by EIN News

Distribution channels: Banking, Finance & Investment Industry ...

Legal Disclaimer:

EIN Presswire provides this news content "as is" without warranty of any kind. We do not accept any responsibility or liability for the accuracy, content, images, videos, licenses, completeness, legality, or reliability of the information contained in this article. If you have any complaints or copyright issues related to this article, kindly contact the author above.

Submit your press release